Kamis, 19 April 2012

HASIL PRAKTIKUM IPA


LAPORAN PRAKTIKUM IPA I

Hari/tanggal : Kamis, 22 Maret 2012
1.      Judul   : Mengamati bentuk mikroorganisme yang hidup dalam media tertentu
2.      Dasar Teori :
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada.

Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat. Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan.
3.      Tujuan :
Untuk mengamati bentuk  mikroorganisme (paramecium dan jamur) yang ada dalam preparat atau media tertentu.
Diantaranya :
a)      Paramecium dalam rendaman jerami
b)      Jamur pada tempe
c)      Jamur pada roti
4.      Alat :
a)      Mikroskop
b)      Lensa okuler ( perbesaran 5 kali )
c)      Lensa objektif (perbesaran 5 kali )
d)     Kaca preparat
e)      Kaca penutup
5.      Bahan :
a)      Rendaman jerami
b)      Tempe
c)      Roti
d)     Air


6.      Langkah-langkah :
                               I.            Rendaman Jerami
a)      Memasang lensa (okuler dan objektif) pada mikroskop sesuai dengan posisi masing-masing
b)      Menyiapkan bahan yang akan diamati
c)      Teteskan 1 tetes  rendaman jerami pada kaca preparat
d)     Kemudian kaca preparat yang ada rendaman jerami ditutup dengan kaca penutup
e)      Letakan preparat tepat di bawah lensa objektif menggunakan jepitan pada mikroskop
f)       Kemudian amatilah hasil dari rendaman jerami yang ditunjukkan oleh mikroskop
                            II.            Jamur Tempe
a)      Memasang lensa (okuler dan objektif) pada mikroskop sesuai dengan posisi masing-masing
b)      Menyiapkan bahan yang akan diamati
c)      Mengambil sedikit jamur tempe dengan cara di sayat tipis
d)     Letakan sayatan tempe yang telah berjamur  pada kaca preparat
e)      Kemudian ditetesi dengan sedikit air
f)       Kaca preparat yang berisi sayatan tempe ditutup dengan kaca penutup
g)      Letakan preparat tepat di bawah lensa objektif lalu dijepit menggunakan jepitan pada mikroskop
h)      Kemudian amatilah hasil dari jamur tempe yang ditunjukkan oleh mikroskop
                         III.            Jamur pada Roti
a)      Memasang lensa (okuler dan objektif) pada mikroskop sesuai dengan posisi masing-masing
b)      Menyiapkan bahan yang akan diamati
c)      Mengambil sedikit jamur pada roti
d)     Letakan roti  yang telah berjamur  pada kaca preparat
e)      Kemudian ditetesi dengan sedikit air
f)       Kaca preparat yang berisi jamur roti tadi ditutup dengan kaca penutup
g)      Letakan preparat tepat di bawah lensa objektif lalu dijepit menggunakan jepitan pada mikroskop
h)      Kemudian amatilah hasil dari jamur pada roti yang ditunjukkan oleh mikroskop
7.      Hasil pengamatan
7.1    Media rendaman jerami
Hasil pengamatan kami yaitu, kami melihat ada 1 paramecium yang bergerak. Selain itu ad juga gelembung-gelembung udara.
7.1Jamur pada Tempe
Hasil pengamatan kami yaitu, kami melihat ada bentuk jamur tempe berupa garis-garis kecil.
7.2    Jamur pada Roti
Pada roti yang sudah busuk kami melihat ada jamur yang bentuknya seperti bunga. Seperti tangkai yang pada bagian ujung tangkainya seperti ad bola.













8.      Pembahasan
a.       Paramecium ( dalam rendaman jerami )
Pada air rendaman jerami terdapat protista mirip hewan jenis paramecium yang bergerak menggunakan cilia atau bulu getar. Air masuk ke mulut sel paramecium karena adanya getaran dari cilia. Makanan yang masuk akan menjadi vakuola yang terdapat di sitoplasma, kemudian keluar karena vakuola tersebut pecah. Paramecium ini bergerak secara lurus, berputar, dan berjalan kedepan. Cara geraknya juga dengan mencari jalan, menembus hambatan berupa helaian kapas.


b.      Jamur pada tempe (rhizopus sp )
Genus Rhizopus dicirikan oleh kehadiran pigmen stolons dan rhizoid, pembentukan sporangiophores sendiri-sendiri atau dalam kelompok-kelompok dari simpul tepat di atas rhizoid, dan apophysate, columellate, multi-spored, biasanya bundar sporangia. Setelah melepaskan spora apophyses, sering columella runtuh untuk membentuk payung.
Jamur ini mampu memecah protein menjadi asam amino sehingga tempe dapat menghasilkan zat gizi yang lebih dari kedelai.

c.       Jamur pada Roti
Jika roti lembab disimpan di tempat yang hangat dan gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh diatasnya. Spora yang berkecambah pada permukaan roti akan membentuk massa yang bercabang, berwarna perak dengan hifa tidak bersekat. Dalam beberapa hari, miselium akan menutupi permukaan roti dari rhizoidnya menembus kedalam roti.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAA74S_IJFwKkpMdHb5vMkQQk6jzm53FNOj2CDOhdpeGZmvMsZnJjFfiZcWlEptmqxmy3xzSVSbLeuUF4KuGKmzRPezSU-7TNKXJX-3V-wx4gbI_bm8EK2Vx7e3VVQ9eCap4sANk5E14_E/s400/%2540jamur+roti.jpg
Gambar 1.1: Perkembangan jamur dalam Roti
Rhizoid menyekresikan enzim pencernaan yang bekerja menguraikan gula dan tepung yang berada dalam roti. Gula dan tepung tersebut kemudian diserap oleh rhizoid kedalam hifa. Pada roti akan terjadi perubahan warna, bau, dan rasa yang ditimbulkan oleh jamur yang disebabkan terjadinya perubahan senyawa.

Pada roti akan tumbuh bulatan hitam yang disebut sporangium yang dapat menghasilkan sekitar 50.000 spora. Sporangium dibentuk pada ujung sporangiofor. Jika sporangium matang, dinding pelindung yang tipis pecah dan spora tersebar. Spoa tersebut disebut spora aseksual dan reproduksi yang terjadi adalah secara aseksual. Reproduksi seksual terjadi juga didalam jamur roti dengan cara konjugasi.
9.      Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan tadi kami menyimpulkan bahwa :
a)      Pada air rendaman jerami terdapat protista mirip hewan jenis paramecium yang bergerak menggunakan cilia atau bulu getar.
b)      Genus Rhizopus dicirikan oleh kehadiran pigmen stolons dan rhizoid, pembentukan sporangiophores sendiri-sendiri atau dalam kelompok-kelompok dari simpul tepat di atas rhizoid, dan apophysate, columellate, multi-spored, biasanya bundar sporangia. Jamur ini mampu memecah protein menjadi asam amino sehingga tempe dapat menghasilkan zat gizi yang lebih dari kedelai.
c)      Jika roti lembab disimpan di tempat yang hangat dan gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh diatasnya. Spora yang berkecambah pada permukaan roti akan membentuk massa yang bercabang, berwarna perak dengan hifa tidak bersekat.
LAPORAN PRATIKUM IPA II

Hari/ tanggal : Kamis, 29 Mret  2012

1.      Judul : mengamati ciri-ciri dan bentuk sel
2.      Dasar teori :
Semua organisme atau makhluk hidup itu sudah pasti tersusun atas sel. Karena Sel itu merupakan unit atau bagian terkecil dari organisme dan mereka pun mampu melakukan kegiatan hidup, seperti mencerna makanan, bernapas, mengeluarkan zat sisa, dan tumbuh. Bentuk sel itu sangat bervariasi atau beraneka ragam, ada yang kotak, bulat, malahan ada juga yang tidak beraturan.
3.      Tujuan :
§  Untuk mengamati bentuk-bentuk sel.
4.      Alat :
v  Mikroskop
v  Lensa Okuler ( perbesaran lima kali )
v  Lensa Objeektif ( perbesaran lima kali )
v  Kaca Preparat
v  Kaca penutup Preparat
v  Silet
v  Tisu
v  Jarum pentul
5.      Bahan :
a.       Bawang Merah
b.      Rheodiscolours
c.       Gabus dari batang singkong
d.      Daun suplir
e.       Kentang
f.       Tepung beras
g.      Tepung terigu
h.      Air


6.      Langkah-Langkah
a.       Bawang Merah
v  Ambilah satu siung bawang merah
v  Kelupaslah lapisan terlur bawang merah setipis mungkin
v  Letakan lapisan tersebut pada kaca preparat
v  Tetesi lapisan tersebut dengan sedikit air
v  Tutup dengan kaca penutup
v  Letakan preparat di bawah mikroskop
v  Amati preparat bawang merah tersebut melalui mikroskop
v  Gambar hasil pengamatan

b.      Rheodiscolours
v  Ambil daun Rhoeo discolor
v  Kemudian secara perlahan kelupas atau buat sayatan tipis lapisan bawah daun.
v  Letakkan sayatan tersebut pada kaca objek,
v  Tetesi dengan setetes aquades lalu tutup dengan kaca penutup.
v  Letakkan preparat tersebut di meja mikroskop cahaya

c.       Gabus ( batang singkong )
a.       Mengamati sayatan gabus singkong
b.      Sayatlah gabus singkong setipis mungking secara melintang
c.       Letakkan sayatan pada kaca preparat
d.      Tetesi sayatan dengan sedikit air
e.       Tutup sayatan dengan kaca penutup
f.       Letakkan preparat di bawah mikroskop
g.      Amati preparat melalui mikroskop
h.      Gambarlah hasil pengamatan
d.      Daun suplir
v  Mengambil spora pada daun suplir
v  Meletakan spora pada kaca preparat
v  Tetesi spora dengan sedikit air
v  Tutup spora tersebut dengan kaca penutup
v  Letakan preparat dibawah mikroskop
v  Amati preparat melalui mikroskop
v  Gambar hasil pengamatan
e.       Kentang
v  Mengambil air dari kentang dengan cara membuat lubang-lubang kecil pada kentang dengan cara di tusuk berulangkali dengan jarum pentul hingga mengeluarkan air
v  Meletakan tetesan pada kaca peparat
v  Tutup tetesan dengn kaca penutup
v  Letakan preparat dibawah mikroskop
v  Amati preparat melalui mikroskop
v  Gambar hasil pengamatan
f.       Tepung beras
v  Mengambil sedikit gumpalan tepung beras
v  Meletakan gumpalan serbuk tepung beras pada kaca preparat
v  Tetesi gumpalan dengan sedikit air
v  Letakan preparat dibawah mikroskop
v  Amati preparat melalui nikroskop
v  Gambar hasil pengamatan
g.      Tepung  Terigu
v  Mengambil sedikit gumpalan tepung terigu
v  Meletakan gumpalan serbuk tepung terigu pada kaca preparat
v  Tetesi gumpalan dengan sedikit air
v  Letakan preparat dibawah mikroskop
v  Amati preparat melalui nikroskop
v  Gambar hasil pengamatan
7.      Hasil pengamatan :













8.      Pembahasan :
Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel.
Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
9.      Kesimpulan : berdasarkan pengamatan diatas kami menyimpulkan bahwa ;
v  Setiap makhluk hidup memiliki sel
v  Bentuk sel makhluk hidup berbeda-beda
v  Ada sel yang hidup dan ada sel yang mati

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar