LAPORAN PRAKTIKUM IPA I
Hari/tanggal
: Kamis, 22 Maret 2012
1. Judul
: Mengamati bentuk mikroorganisme yang
hidup dalam media tertentu
2. Dasar
Teori :
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil
sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Setiap sel tunggal
mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan
antara lain dapat dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi
dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang
tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri
yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan
menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena
ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang
telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan
disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk
perngolahan bahan makanan akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah
ada.
Mikroorganisme ini juga
tidak memerlukan tempat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan
tingkat pembiakannya relative cepat. Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka
setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan
maupun yang menguntungkan.
3. Tujuan
:
Untuk
mengamati bentuk mikroorganisme
(paramecium dan jamur) yang ada dalam preparat atau media tertentu.
Diantaranya
:
a) Paramecium
dalam rendaman jerami
b) Jamur
pada tempe
c) Jamur
pada roti
4. Alat
:
a) Mikroskop
b) Lensa
okuler ( perbesaran 5 kali )
c) Lensa
objektif (perbesaran 5 kali )
d) Kaca
preparat
e) Kaca
penutup
5. Bahan
:
a) Rendaman
jerami
b) Tempe
c) Roti
d) Air
6. Langkah-langkah
:
I.
Rendaman Jerami
a) Memasang
lensa (okuler dan objektif) pada mikroskop sesuai dengan posisi masing-masing
b) Menyiapkan
bahan yang akan diamati
c) Teteskan
1 tetes rendaman jerami pada kaca
preparat
d) Kemudian
kaca preparat yang ada rendaman jerami ditutup dengan kaca penutup
e) Letakan
preparat tepat di bawah lensa objektif menggunakan jepitan pada mikroskop
f) Kemudian
amatilah hasil dari rendaman jerami yang ditunjukkan oleh mikroskop
II.
Jamur Tempe
a) Memasang
lensa (okuler dan objektif) pada mikroskop sesuai dengan posisi masing-masing
b) Menyiapkan
bahan yang akan diamati
c) Mengambil
sedikit jamur tempe dengan cara di sayat tipis
d) Letakan
sayatan tempe yang telah berjamur pada
kaca preparat
e) Kemudian
ditetesi dengan sedikit air
f) Kaca
preparat yang berisi sayatan tempe ditutup dengan kaca penutup
g) Letakan
preparat tepat di bawah lensa objektif lalu dijepit menggunakan jepitan pada
mikroskop
h) Kemudian
amatilah hasil dari jamur tempe yang ditunjukkan oleh mikroskop
III.
Jamur pada Roti
a) Memasang
lensa (okuler dan objektif) pada mikroskop sesuai dengan posisi masing-masing
b) Menyiapkan
bahan yang akan diamati
c) Mengambil
sedikit jamur pada roti
d) Letakan
roti yang telah berjamur pada kaca preparat
e) Kemudian
ditetesi dengan sedikit air
f) Kaca
preparat yang berisi jamur roti tadi ditutup dengan kaca penutup
g) Letakan
preparat tepat di bawah lensa objektif lalu dijepit menggunakan jepitan pada
mikroskop
h) Kemudian
amatilah hasil dari jamur pada roti yang ditunjukkan oleh mikroskop
7. Hasil
pengamatan
7.1 Media
rendaman jerami
Hasil pengamatan kami
yaitu, kami melihat ada 1 paramecium yang bergerak. Selain itu ad juga
gelembung-gelembung udara.
7.1Jamur
pada Tempe
Hasil pengamatan kami
yaitu, kami melihat ada bentuk jamur tempe berupa garis-garis kecil.
7.2 Jamur
pada Roti
Pada roti yang sudah
busuk kami melihat ada jamur yang bentuknya seperti bunga. Seperti tangkai yang
pada bagian ujung tangkainya seperti ad bola.
8. Pembahasan
a. Paramecium
( dalam rendaman jerami )
Pada air rendaman
jerami terdapat protista mirip hewan jenis paramecium yang bergerak menggunakan
cilia atau bulu getar. Air masuk ke mulut sel paramecium karena adanya getaran
dari cilia. Makanan yang masuk akan menjadi vakuola yang terdapat di
sitoplasma, kemudian keluar karena vakuola tersebut pecah. Paramecium ini
bergerak secara lurus, berputar, dan berjalan kedepan. Cara geraknya juga
dengan mencari jalan, menembus hambatan berupa helaian kapas.
b. Jamur
pada tempe (rhizopus sp )
Genus Rhizopus
dicirikan oleh kehadiran pigmen stolons dan rhizoid, pembentukan
sporangiophores sendiri-sendiri atau dalam kelompok-kelompok dari simpul tepat
di atas rhizoid, dan apophysate, columellate, multi-spored, biasanya bundar
sporangia. Setelah melepaskan spora apophyses, sering columella runtuh untuk
membentuk payung.
Jamur ini mampu memecah
protein menjadi asam amino sehingga tempe dapat menghasilkan zat gizi yang
lebih dari kedelai.
c. Jamur
pada Roti
Jika roti lembab disimpan di tempat yang hangat dan
gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh diatasnya. Spora yang
berkecambah pada permukaan roti akan membentuk massa yang bercabang, berwarna
perak dengan hifa tidak bersekat. Dalam beberapa hari, miselium akan menutupi
permukaan roti dari rhizoidnya menembus kedalam roti.
Rhizoid menyekresikan enzim
pencernaan yang bekerja menguraikan gula dan tepung yang berada dalam roti.
Gula dan tepung tersebut kemudian diserap oleh rhizoid kedalam hifa. Pada roti
akan terjadi perubahan warna, bau, dan rasa yang ditimbulkan oleh jamur yang
disebabkan terjadinya perubahan senyawa.
Pada roti akan tumbuh bulatan hitam yang disebut sporangium yang dapat menghasilkan sekitar 50.000 spora. Sporangium dibentuk pada ujung sporangiofor. Jika sporangium matang, dinding pelindung yang tipis pecah dan spora tersebar. Spoa tersebut disebut spora aseksual dan reproduksi yang terjadi adalah secara aseksual. Reproduksi seksual terjadi juga didalam jamur roti dengan cara konjugasi.
Pada roti akan tumbuh bulatan hitam yang disebut sporangium yang dapat menghasilkan sekitar 50.000 spora. Sporangium dibentuk pada ujung sporangiofor. Jika sporangium matang, dinding pelindung yang tipis pecah dan spora tersebar. Spoa tersebut disebut spora aseksual dan reproduksi yang terjadi adalah secara aseksual. Reproduksi seksual terjadi juga didalam jamur roti dengan cara konjugasi.
9. Kesimpulan
Setelah
melakukan pengamatan tadi kami menyimpulkan bahwa :
a) Pada
air rendaman jerami terdapat protista mirip hewan jenis paramecium yang
bergerak menggunakan cilia atau bulu getar.
b) Genus
Rhizopus dicirikan oleh kehadiran pigmen stolons dan rhizoid, pembentukan
sporangiophores sendiri-sendiri atau dalam kelompok-kelompok dari simpul tepat
di atas rhizoid, dan apophysate, columellate, multi-spored, biasanya bundar sporangia.
Jamur ini mampu memecah protein menjadi asam amino sehingga tempe dapat
menghasilkan zat gizi yang lebih dari kedelai.
c) Jika roti
lembab disimpan di tempat yang hangat dan gelap, beberapa hari kemudian akan
tampak jamur tumbuh diatasnya. Spora yang berkecambah pada permukaan roti akan
membentuk massa yang bercabang, berwarna perak dengan hifa tidak bersekat.
LAPORAN
PRATIKUM IPA II
Hari/ tanggal : Kamis, 29 Mret 2012
1. Judul
: mengamati ciri-ciri dan bentuk sel
2. Dasar
teori :
Semua organisme atau makhluk hidup itu sudah pasti
tersusun atas sel. Karena Sel itu merupakan unit atau bagian terkecil dari
organisme dan mereka pun mampu melakukan kegiatan hidup, seperti mencerna
makanan, bernapas, mengeluarkan zat sisa, dan tumbuh. Bentuk sel itu sangat bervariasi
atau beraneka ragam, ada yang kotak, bulat, malahan ada juga yang tidak
beraturan.
3. Tujuan
:
§ Untuk
mengamati bentuk-bentuk sel.
4. Alat
:
v Mikroskop
v Lensa
Okuler ( perbesaran lima kali )
v Lensa
Objeektif ( perbesaran lima kali )
v Kaca
Preparat
v Kaca
penutup Preparat
v Silet
v Tisu
v Jarum
pentul
5. Bahan
:
a. Bawang
Merah
b. Rheodiscolours
c. Gabus
dari batang singkong
d. Daun
suplir
e. Kentang
f. Tepung
beras
g. Tepung
terigu
h. Air
6. Langkah-Langkah
a. Bawang
Merah
v Ambilah
satu siung bawang merah
v Kelupaslah
lapisan terlur bawang merah setipis mungkin
v Letakan
lapisan tersebut pada kaca preparat
v Tetesi
lapisan tersebut dengan sedikit air
v Tutup
dengan kaca penutup
v Letakan
preparat di bawah mikroskop
v Amati
preparat bawang merah tersebut melalui mikroskop
v Gambar
hasil pengamatan
b. Rheodiscolours
v Ambil daun
Rhoeo discolor
v Kemudian
secara perlahan kelupas atau buat sayatan tipis lapisan bawah daun.
v Letakkan
sayatan tersebut pada kaca objek,
v Tetesi
dengan setetes aquades lalu tutup dengan kaca penutup.
v Letakkan
preparat tersebut di meja mikroskop cahaya
c.
Gabus ( batang singkong )
a.
Mengamati sayatan gabus singkong
b.
Sayatlah gabus singkong setipis mungking secara
melintang
c.
Letakkan sayatan pada kaca preparat
d.
Tetesi sayatan dengan sedikit air
e.
Tutup sayatan dengan kaca penutup
f.
Letakkan preparat di bawah mikroskop
g.
Amati preparat melalui mikroskop
h. Gambarlah
hasil pengamatan
d. Daun
suplir
v Mengambil
spora pada daun suplir
v Meletakan
spora pada kaca preparat
v Tetesi
spora dengan sedikit air
v Tutup
spora tersebut dengan kaca penutup
v Letakan
preparat dibawah mikroskop
v Amati
preparat melalui mikroskop
v Gambar
hasil pengamatan
e. Kentang
v Mengambil
air dari kentang dengan cara membuat lubang-lubang kecil pada kentang dengan
cara di tusuk berulangkali dengan jarum pentul hingga mengeluarkan air
v Meletakan
tetesan pada kaca peparat
v Tutup
tetesan dengn kaca penutup
v Letakan
preparat dibawah mikroskop
v Amati
preparat melalui mikroskop
v Gambar
hasil pengamatan
f. Tepung
beras
v Mengambil
sedikit gumpalan tepung beras
v Meletakan
gumpalan serbuk tepung beras pada kaca preparat
v Tetesi
gumpalan dengan sedikit air
v Letakan
preparat dibawah mikroskop
v Amati
preparat melalui nikroskop
v Gambar
hasil pengamatan
g. Tepung Terigu
v Mengambil
sedikit gumpalan tepung terigu
v Meletakan
gumpalan serbuk tepung terigu pada kaca preparat
v Tetesi
gumpalan dengan sedikit air
v Letakan
preparat dibawah mikroskop
v Amati
preparat melalui nikroskop
v Gambar
hasil pengamatan
7. Hasil
pengamatan :
8. Pembahasan
:
Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel,
dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori
tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah
melihat struktur sel.
Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga yang dibatasi oleh
dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah.
Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
9.
Kesimpulan : berdasarkan pengamatan diatas kami
menyimpulkan bahwa ;
v
Setiap makhluk hidup memiliki sel
v
Bentuk sel makhluk hidup berbeda-beda
v
Ada sel yang hidup dan ada sel yang mati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar